"Silakan datang ke gubuk kami," ungkapan kerendahhatian seorang Kalimantan ketika menawarkan seseorang untuk datang ke rumahnya. Kami mendapati sebuah gubuk bambu kecil di tepi jalan dan berhenti sejenak. Walaupun tidak ada yang menyuruh kami untuk singgah, hati kami tergerak untuk mendatanginya.
Dengan seteguk air yang kami bawa, kerongkongan kami yang kering akhirnya terasa segar. Nafas yang tersengal-sengal mendaki tanjakan tiada batas sepanjang jalanan Kota Batu. Memperlambat laju nafas di bawah teduhnya gubuk bambu. Lanjut lagi, setelah lelah menghilang menuju Coban Putri.
0 Komentar:
Posting Komentar