Hari ini, kami diberkati dengan kesempatan untuk mengikuti Rekoleksi bersama Romo Suhar di Aula Kapel Atas, dengan tema "Berakar dalam Iman." Sebuah tema yang mengajak kami untuk merefleksikan lebih dalam tentang fondasi spiritual yang menopang hidup kami sebagai umat beriman. Melalui sesi ini, kami tidak hanya mendengarkan paparan materi yang kaya akan kebijaksanaan, tetapi juga terlibat dalam diskusi kelompok yang mendalam, membahas berbagai aspek dari Sabda Allah.
Berakar dalam Iman: Apa Artinya? Ketika kita berbicara tentang "berakar dalam iman," kita diajak untuk melihat iman bukan hanya sebagai kepercayaan yang dangkal atau hanya sekadar pengakuan verbal, tetapi sebagai sesuatu yang tertanam dalam-dalam di hati dan jiwa kita, seperti akar pohon yang menyerap air dan nutrisi dari tanah untuk tumbuh dan bertahan hidup. Iman yang berakar adalah iman yang hidup dan berbuah, yang mempengaruhi setiap aspek hidup kita — mulai dari cara kita berpikir, bertindak, hingga berinteraksi dengan sesama.
Inspirasi dan Hidup oleh Sabda Allah Melalui diskusi kelompok, kami diajak merenungkan berbagai dimensi Sabda Allah yang berperan dalam hidup kita. Sabda Allah yang kami imani bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi merupakan sumber inspirasi dan pencerahan yang memberikan makna pada hidup kita sehari-hari. Misalnya, ketika Sabda Allah memberi pencerahan, kita melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda, lebih luas dan lebih mendalam. Pencerahan ini menuntun kita untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana dan untuk bertindak dengan kasih yang lebih tulus.
Sabda Allah sebagai Pedoman dan Arah Hidup Sabda Allah juga hadir sebagai pedoman hidup, memberi kita petunjuk tentang mana yang benar dan mana yang salah. Di dalam dunia yang penuh dengan pilihan dan kebingungan, Sabda ini bagaikan kompas yang mengarahkan langkah-langkah kita, menjauhkan kita dari jalan yang menyesatkan dan membawa kita ke arah yang benar. Ketika kita merasa tersesat atau kehilangan arah, Sabda Allah mengingatkan kita bahwa kita selalu bisa kembali pada-Nya, menemukan jalan yang membawa kita pada kedamaian dan keselamatan.
Motivasi untuk Hidup dan Sukses yang Berlandaskan Iman Sabda Allah juga memotivasi kita untuk hidup lebih bermakna dan mencapai kesuksesan yang sejati. Namun, kesuksesan yang ditawarkan oleh Sabda Allah berbeda dengan kesuksesan duniawi yang sering diukur dengan harta atau kedudukan. Sabda Allah mengajarkan bahwa sukses sejati adalah hidup dalam kehendak Allah, melayani dengan rendah hati, dan menjadi berkat bagi orang lain. Motivasi yang diberikan Sabda Allah bukanlah untuk mengejar ambisi pribadi, tetapi untuk menghidupi panggilan-Nya, berbuat kasih dan keadilan, serta menebar kebaikan di tengah dunia.
Tantangan Sabda Allah: Melawan Keserakahan dan Kesombongan Diskusi juga mengangkat sisi lain dari Sabda Allah, yaitu sebagai tantangan bagi kita. Sabda Allah tidak hanya memberi penghiburan, tetapi juga kerap kali menegur dan memperingatkan kita. Dalam dunia yang sering kali memuja keserakahan dan kesombongan, Sabda Allah mengingatkan kita untuk tetap rendah hati, untuk mengutamakan kasih dan kepedulian terhadap sesama di atas ambisi pribadi. Ini adalah tantangan yang tidak mudah, karena berarti kita harus melawan kecenderungan dunia yang sering kali menyesatkan. Namun, justru di sini iman kita diuji — apakah kita berani hidup menurut ajaran-Nya, meski itu berarti harus melawan arus budaya yang ada?
Maka dari itu, di akhir kegiatan rekoleksi ini, kami menyadari betapa pentingnya memiliki akar yang kuat dalam iman. Seperti pohon yang mampu bertahan dari badai karena akarnya yang dalam, begitu pula kita dipanggil untuk berakar dalam iman agar mampu menghadapi berbagai tantangan hidup. Sabda Allah yang telah kami renungkan hari ini adalah seperti air yang menyirami akar-akar iman kami, memberi kami kekuatan, penghiburan, dan motivasi untuk terus bertumbuh.
Semoga pengalaman rekoleksi ini bukan hanya menjadi momen sesaat, tetapi menjadi titik balik bagi kami untuk semakin menghidupi Sabda Allah dalam setiap aspek kehidupan. Kami diundang untuk menjadi murid Kristus yang sejati, yang tidak hanya mendengar Sabda-Nya, tetapi juga menghidupi dan mengamalkannya dengan penuh kasih dan ketulusan. Berakar dalam iman berarti hidup dalam Sabda Allah yang tidak pernah berubah, yang senantiasa menjadi pelita bagi jalan hidup kita.
0 Komentar:
Posting Komentar